Indahnya Pesona Laut Biru di Pantai Teluk Lampung

Rabu, 28 April 2010

Indahnya Pesona Laut Biru di Pantai Teluk Lampung ; Memasuki kompleks TNI AL Teluk Ratai, Kita langsung disambut pemandangan hamparan laut berwarna biru dan sangat jernih. Hanya hamparan pasir putih bersih yang memisahkan jalan tempat kami melintas dengan laut ini. Namun, tidak lazimnya laut, tidak terlihat deru

ombak. Tidak tercium pula bau amis ikan dan garam pantai seperti umumnya di pantai lepas. Air pun terlihat tenang, layaknya kristal, memantulkan sinar matahari yang malu-malu muncul dari balik bukit. "Wow, indah sekali. Kok ada ya tempat seperti ini gak jauh dari Bandar Lampung. Airnya itu, bening banget," ujar seorang kawan penuh semangat.

Teluk Ratai adalah salah satu kawasan wisata yang ada di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pantai yang dapat dicapai dari Bandar Lampung dengan kendaraan kurang dari 1 jam ini adalah bagian dari Teluk Lempung. Sebuah perairan tenang yang dikelilingi banyak pulau-pulau kecil.

Pantai yang bersih, gugusan pulau-pulau dan kejernihan laut tanpa ombak adalah karakteristik daya tarik yang ada di Teluk Lampung. Menginjakkan kaki di pantai, namun tanpa mengunjungi pulau-pulau, kata orang-orang, kurang afdol.

Karena itulah kami memutuskan menyewa perahu seharian penuh. Setelah tidak sabaran menunggu, sejam kemudian kapal yang kami tunggu-tunggu akhirnya tiba.

Kami segera bertolak dari Dermaga Ketapang menuju ke Pulau Pahawang, menggunakan kapal jukung. Sewa perahu ini seharian penuh Rp 250 .000 Rp 300.000. Perahu ini sanggup menampung penumpang hingga 15 orang. Untuk sekali nyebrang ke pulau, biasanya dikenai tarif Rp 15.000 per orang.

Di perjalanan menuju pulau, kami banyak mendapatkan pengalaman menarik. Belum sampai 15 menit, kapal yang kami tumpangi melintas di antara gerombolan ubur-ubur laut (Schyphozoa). Sepintas, dilihat dari permukaan laut, ubur-ubur ini terlihat seperti plastik-plastik yang melayang.

Jika dilihat lebih seksama, ubur-ubur ini bentuknya seperti gumpalan jelly, maka itu disebut pula jelly-fish. Ubur-ubur ini memang biasa hidup di perairan hangat macam Teluk Lampung. Populasinya bisa meledak, mencapai ribuan ekor di musim-musim hangat seperti bulan April ini.

Latihan marinir

Tidak lama berselang, mendekati Pulau Kelagian yang biasa dipakai Marinir TNI AL untuk latihan, kami disambut segelintir ikan marlin (Tetrapturus) berukuran kecil-kecil yang meloncat di permukaan air. Ikan marlin atau ikan layar adalah satwa khas perairan tropis dan biasa hidup di laut lepas, tetapi tidak jarang pula masuk ke perairan tenang, seperti teluk.

Tidak terasa, perjalanan sudah sejam lebih. Kami pun akhirnya tiba di tempat dituju, Pulau Pahawang. Pulau ini memang tidak memiliki hamparan pasir putih yang memikat. Namun, daya tariknya yaitu kawasan mangrove, terumbu karang dan kearifan lokal pelestariannya.

Pulau Pahawang kini juga tengah merintis eco-tourism yang pengembangannya bekerja sama LSM Mitra Bentala. Di sini sudah terdapat jalan paving block sepanjang 5 kilometer yang mengelilingi sebagian pulau. Sudah terdapat pula tiga unit cottage yang bisa disewakan.

Tidak jauh dari sini, kami kemudian bergerak menuju ke Pulau Pahawang kecil. Di sini, kita bisa menikmati terumbu karang yang relatif masih terlindungi. Terumbu karang ini bisa dilihat dengan mata telanjang karena hanya beberapa sentimeter dari permukaan air.

Biota-biota laut macam teripang, bintang laut, anemon, dan berbagai jenis ikan laut berwarna-warni berkeliaran bebas tanpa teru sik tangan-tangan jahil manusia. Kurang dari setengah kilometer dari titik ini, kita bisa pula menikmati hamparan pasir putih. Ragam keindahan inilah yang akan menjanjikan wisata berkesan dari Teluk Lampung.

Baca Juga :



0 komentar:

Posting Komentar